(Elang Jawa : Penangkaran Taman Nasional Gunung Salak)
Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Elang Jawa dengan nama latin Nisaetus bartelsi ini merupakan salah satu satwa langka di Indonesia. Elang Jawa merupakan burung asli pulau jawa yang sudah ada sejak dahulu kala. Pemerintah Republik Indonesia sendiri menjadikan Elang Jawa sebagai bentuk lambang negara dengan nama ganti Burung Garuda. Elang Jawa sendiri mulai 1992 atau 21 tahun yang lalu sudah masuk dalam kategori Burung Langka yang mulai susah berkembang biak secara alami dengan berbagai faktor penangkapan secara liar di hutan - hutan di Pulau Jawa.
Elang Jawa sendiri merupakan salah satu jenis Burung Elang dengan ciri khas memiliki bulu jambul di bagian kepala dengan corak warna coklat hitam putih dan ada juga yang coklat gelap. Ini menggambarkan jika memang hanya di Pulau Jawa saja tempat penyebaran Burung Elang jenis tersebut. Dalam beberapa taman margasatwa atau hutan lindung yang masih aman untuk menjaga populasi dari Elang Jawa itu sendiri.
Elang Jawa dapat hidup dalam hutan atau dataran rendah dengan ketinggian 2200 meter di atas permukaan laut sampai 3200 meter di atas permukaan laut. Tempat bersarang Elang Jawa biasanya di dahan pohon atau lubang pohon yang sudah mati dengan tinggi menjulang. Elang Jawa merupakan pemakan kelas atas dari rantai makanan.
Gunung Salak yang masuk dalam kawasan hutan Lindung di Bogor Jawa Barat merupakan tempat habitat hidup dari pada Elang Jawa selain tempat endemik lainnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon dan Baluran di Banyuwangi Jawa Timur.
Elang Jawa memangsa Tikus Hutan, Bajing atau Tupai, Kelinci Hutan, Ayam Hutan, Kelelawar, sampai Moyet dengan ukuran kecil atau bayi Moyet. Untuk masa reproduksi sendiri Elang Jawa biasanya bertelur setiap 47 - 50 hari sekali dengan rata - rata telur 5 - 6 butir dengan rasio hidup dewasa 2 - 4 anak Elang Jawa.
Elang Jawa masih serumpun dengan jenis Elang Brontok namun memiliki tubuh lebih kecil. Elang Brontok sendiri juga merupakan salah satu jenis Burung Elang yang hidup di Indonesia terutama hutan pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
(Elang Brontok)
0 komentar:
Posting Komentar