Warta Bola Portal Berita Terpercaya
CARA
MEMBUAT BOKASHI
LATAR
BELAKANG
Kerusakan
lahan pertanian akibat penggunaan pupuk kimia yang telah mencapai titik jenuh
sehingga berdampak pada produktivitas pertanian. Dan meningkatkan kadar
keasaman tanah yg tinggi
Untuk
mengembalikan tingkat
kesuburan tanah maka digunakan bahan-bahan organik/alami. Bahan organik dalam
hal ini digunakan sebagai pupuk menggantikan pupuk kimia yang telah memberi
kontribusi pada kerusakan struktur tanah.
BOKASHI
Bokashi
adalah kompos yang salah satu bahan penyusunnya menggunakan PROBACTER 27
pertanian (effectif microorganism).
Kata Bokashi
berasal dari bahasa Jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organik yang
sudah diuraikan (difermentasikan). Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
kepanjangan dari ‘’bahan organik kaya nutrisi’’.
MENGAPA
BOKASHI ??
Bokashi Memiliki
keunggulan diantaranya :
a)Dapat
memperbaiki struktur tanah;
b)
Memiliki kandungan unsur mikro dan makro yang lengkap;
c)Ramah
lingkungan;
d)Murah
dan mudah didapat bahkan dibuat sendiri;
e)Mampu menyerapdan
menampung air lebih lama dibanding pupuk kimia;
f)Membantu
meningkatkan jumlah mikroorganisme pada
media tanam, sehingga dapat meningkatkan unsur hara tanaman
BAHAN
MEMBUAT BOKASHI :
1)Jerami
200 kg;
2)Pupuk
kandang/kotoran hewan 100 kg;
3)Sekam atau
serbuk gergaji 10 kg;
4)Dedak/katul
10 kg;
5)PROBACTER27
200 – 250 ml;
6)Gula pasir
20 sendok makan;atau bisa diganti dengan
tetes tebu
7)Air
secukupnya (±20 liter)
Jumlah
bahan yang diperlukan dapat disesuaikan dengan banyaknya bokashi yang akan
dibuat
CARA
MEMBUAT BOKASHI :
1)Cacah
jerami untuk memudahkan proses penguraian/fermentasi. Jika menggunakan pupuk
kandang bersihkan dari sampah organik seperti ranting,
tongkol jagung dan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses
penguraian/fermentasi.;
2)Campurkan
bahan tambahan berupa sekam atau serbuk
gergaji dan katul, aduk hingga rata;
3) Buat
larutan dari PROBACTER 27 pertanian, gula pasir/tetes tebu dan
air, aduk hingga rata;
4)Campurkan
larutan secara merata di bahan yang telah
disiapkan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik. Pastikan
pada
saat mencampur tidak ada cairan yang mengalir terbuang. Ini bisa dilakukan
dengan cara menuang larutan sedikit demi sedikit atau menggunakan gembor.
5)Rapikan dalam bentuk gundukan,
tingginya 20 cm sampai dengan 1 meter; 6)Tutup gundukan menggunakan plastik,
karung atau kain terpal. Adonan tidak boleh terkena sinar matahari atau hujan
langsung; 7)Aduk (bolak-balik) satu kali setiap hari, dengan membalik bahan
sedemikian rupa sehingga lapisan bagian bawah menjadi berada dibagian atas,
dan
sebaliknya. Hal ini dilakukan agar suhu pada bahan tidak terlalu panas, pada
saat proses fermentasi suhu dapat meningkat mencapai 50o C;
8)Rapikan
dan tutup kembali.
Proses
fermentasi memerlukan waktu sekitar 8 sampai 15 hari. Bokashi yang sudah jadi
memiliki ciri gembur, dingin dan sudah tidak mengeluarkan bau.
PENGGUNAAN
BOKASHI
Bokashi
biasanya digunakan dengan cara ditaburkan di lahan yang telah selesai
dicangkul. Dosis yang digunakan sekitar 5 sampai 6 gengggaman tangan untuk
setiap meter perseginya. Untuk tanah sawah dan lahan kering 3 – 5 per hektar.
Pada tanaman dalam pot bisa diberikan sekitar 2 – 4 genggaman tangan.
Penggunaan bokashi secara berlebih juga tidak menimbulkan kekhawatiran karena
tidak memiliki dampak negatif terhadap tanaman.
|
0 komentar:
Posting Komentar