Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Pada Selasa, 29 April 2014, di Pantai Ancol Beach City (ABC), TNI AD
meluncurkan kapal serang cepat model baru yang dikenal sebagai Kapal
Motor Cepat (KMC) Komando. Kapal ini merupakan hasil riset dari perwira
Direktorat Perbekalan Angkutan (Ditbekang) TNI AD dan Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan dibangun oleh PT Tesco
Indomaritim.
Dalam demonstrasi manuver dan uji tembak di Pulau Damar, Kepulauan
Seribu tersebut, TNI AD menempatkan dua target tembak. Sebanyak 12
peluru ditembakkan ke sasaran. Pertama, KMC Komando yang ditumpangi oleh
KASAD Jenderal TNI Budiman tersebut berada dalam kondisi statis, peluru
tepat mengenai target. Kemudian uji coba penembakan kedua, kapal
bergerak dengan kecepatan tinggi sambil melakukan tembakan.
Uji coba manuver dan penembakan KMC Komando ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui kecepatan, ketelitian dan ketepatan (akurasi)
dari setiap produk hasil riset yang telah dikembangkan oleh TNI AD.
KASAD Jenderal TNI Budiman menjelaskan bahwa, TNI AD dan mitranya telah membangun dua kapal serang cepat Komando, dan direncanakan akan diproduksi lagi 8 unit pada tahun ini yang selanjutnya akan disebar di beberapa Korem dan Kodim kepulauan. Menurut KASAD, harga KMC Komando adalah 12 miliar, bahkan biaya itu sudah termasuk biaya riset dan produksi. Ditambahkan KASAD, harga KMC Komando jauh lebih murah dari kapal serang cepat sekelas buatan luar negeri. Sebut saja kapal serang cepat buatan Finlandia yang harganya sekitar 24 miliar.
KASAD Jenderal TNI Budiman menjelaskan bahwa, TNI AD dan mitranya telah membangun dua kapal serang cepat Komando, dan direncanakan akan diproduksi lagi 8 unit pada tahun ini yang selanjutnya akan disebar di beberapa Korem dan Kodim kepulauan. Menurut KASAD, harga KMC Komando adalah 12 miliar, bahkan biaya itu sudah termasuk biaya riset dan produksi. Ditambahkan KASAD, harga KMC Komando jauh lebih murah dari kapal serang cepat sekelas buatan luar negeri. Sebut saja kapal serang cepat buatan Finlandia yang harganya sekitar 24 miliar.
KASAD mengatakan bahwa TNI AD akan menggunakan KMC Komando sebagai kapal
patroli laut antar pulau di wilayah perbatasan yang diprioritaskan
seperti di Natuna, kepulauan Seribu, Sangihe Talaud (kepulauan di barat
laut Sulawesi), Riau, Bangka Belitung, Buton, Mentawai, Kalimantan
Barat, Maluku dan Maluku Utara, Aceh dan Nusa Tenggara Timur.
KMC Komando mampu dioperasikan di laut dalam, di garis pantai (kedalaman 1 meter tidak dengan kecepatan maksimal), sungai dan daerah rawa. Berdimensi panjang 17,6 meter dan dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm yang memiliki jangkauan 6.000 meter dan jangkauan efektif 2.000 meter plus sistem tracking and locking target. Dengan penggunaan stasiun senjata jarak jauh (RWS), penembak akan tetap bisa melakukan penembakan secara efektif dari ruag kemudi meskipun kapal sedang bergerak, selain tentunya untuk menghindarkan penembak dari kontak langsung dengan musuh.
Kapal yang diawaki oleh tiga orang awak dan mampu mengangkut 31 penumpang ini memiliki kecepatan maksimal 35 knot dan sedang ditingkatkan lagi untuk mencapai 45 knot. Perjalanan terjauhnya dengan kecepatan 35 knot adalah 250 NM. Menjadikan kebanggaan tersendiri bagi personel TNI AD yang bertugas di pesisir dan pulau terpencil.
KMC Komando mampu dioperasikan di laut dalam, di garis pantai (kedalaman 1 meter tidak dengan kecepatan maksimal), sungai dan daerah rawa. Berdimensi panjang 17,6 meter dan dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm yang memiliki jangkauan 6.000 meter dan jangkauan efektif 2.000 meter plus sistem tracking and locking target. Dengan penggunaan stasiun senjata jarak jauh (RWS), penembak akan tetap bisa melakukan penembakan secara efektif dari ruag kemudi meskipun kapal sedang bergerak, selain tentunya untuk menghindarkan penembak dari kontak langsung dengan musuh.
Kapal yang diawaki oleh tiga orang awak dan mampu mengangkut 31 penumpang ini memiliki kecepatan maksimal 35 knot dan sedang ditingkatkan lagi untuk mencapai 45 knot. Perjalanan terjauhnya dengan kecepatan 35 knot adalah 250 NM. Menjadikan kebanggaan tersendiri bagi personel TNI AD yang bertugas di pesisir dan pulau terpencil.
Sumber Artikel : www.artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar