Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Berbagai gebrakan telah dilakukan oleh Bang Boy sang pendiri BnR untuk memajukan dunia perburungan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengangkat kembali Kelas Kenari di berbagai lomba-lomba BnR, terutama dengan menonjolkan Kelas Kenari Standar Besar dan Kenari Standar Kecil. Pengaruhnya langsung terasa tidak hanya di lomba-lomba BnR, tetapi terjadi ledakan peminat Kelas Kenari hampir di setiap lomba lintas EO, bahkan nyaris selalu full gantangan.
Rizal Edane pedagang kenari yang terangkat omsetnya karena BnR (Foto: Juliusi/BnR)
Bangkitnya pamor dan animo pemain kenari jelas menimbulkan derasnya permintaan burung lomba untuk kenari. Derasnya permintaan langsung dirasakan oleh penangkar dan pedagang kenari. Salah satu pedagang kenari yang merasakannya adalah Rizal, yang tinggal di kawasan Gang Swadya 4, Tambun Rengas, Jakarta Timur.
Sebagai pehobi burung berkicau, Rizal telah mulai kegiatan penangkaran sejak tahun 2011. “Semula saya menangkarkan lovebird. Tapi sejak BnR mulai mengangkat pamor kenari, saya mulai fokus menangkarkan dan berdagang burung kenari untuk lomba. Saya mendatangkan kenari hasil penangkaran yang ada di Yogya,” kata kicaumania yang biasa disapa oleh teman-temannya dengan panggilan Rizal Murai Edane.
Sebagai pedagang kenari bahan untuk lomba, Rizal mengakui adanya ledakan omsetnya dalam berdagang kenari. “Saya berterima kasih kepada Bang Boy dan BnR yang telah mengangkat kembali pamor Kelas Kenari. Soalnya setiap minggu saya bisa menjual sekitar 20-30 ekor kenari bahan lomba. Omset penjualan kenari saya sekarang berkisar antara Rp 60 juta sampai Rp 100 juta per bulannya,” jelas Rizal Murai Edane sambil tersenyum.
Kenari 1 yang dijual Rizal Edane (Foto: Juliusi/BnR)
Rizal kemudian memaparkan bahwa ditempatnya, jenis kenari yang paling diminati atau paling dicari adalah jenis kenari lomba yang tergolong standar besar. “Untuk anakan kenari berusia tiga bulan, seperti anakan F1 Yorkshire saya jual pada kisaran Rp 1 juta per ekor. Sementara untuk kenari AF atau lokal super, saya jual dengan harga Rp 300 ribu per ekor,” tambah Rizal Murai Edane.
“Sedangkan untuk kenari yang sudah gacor dan siap turun lomba, F1 Yorkshire-nya saya jual dengan harga Rp 1,7 juta per ekor, sedangkan kenari gacor AF saya jual dengan harga Rp 600 per ekor. Harganya yang saya jual memang murah meriah, tapi berkualitas, karena i indukan trah jawara lomba. Harganya memang cocok untuk pemain akar rumput atau pedagang yang akan menjual burungnya kembali. Lagipula untuk pembeli partai besar, tentu saja saya memberikan harga spesial,” jelasnya.
Kenari 2 yang dijual Rizal Edane (Foto: Julius/BnR)
Karena itu menurut Rizal, pembelinya kebanyakan pedagang yang akan menjual burungnya kembali. “Pembeli datang dari Jabodetabek seperti Bogor, Karawang, Cikarang, Ciledug. Bahkan ada pembeli pemesan yang tinggal di Pakan Baru dan Batam. Kebanyakan karena merasa puas, mereka selalu datang membeli kembali.” jelas Rizal.
Menurut Rizal, bukan hanya dirinya seorang yang merasakan manisnya rezeki setelah Bang Boy dan BnR mengangkat pamor Kelas Kenari. “Saya tahu betul beberapa teman pedagang kenari juga merasakan hal yang sama. Karena itu melalui Tabloid BnR dan mediabnr.com saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bang Boy dan BnR yang telah memajukan dunia perburungan dan mengangkat taraf kehidupan para pedagang burung lomba hasil penangkaran seperti saya dan teman-teman saya,” ujar Rizal mengakhiri pembicaraan.
0 komentar:
Posting Komentar