Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Ke-13 varietas koi tersebar di dunia dan lima golongan utama yang digolongkan Asosiasi Koi Jepang (en Nippon Airinkai) yang ada, kini beberapa varietas tersebut telah berhasil dikembangkan di Blitar, Jawa Timur dan Sukabumi,Jawa Barat.
Menurut Presiden Klub KOIs (Koi Ownersof Indonesia Society) Robby Iwan,Ada 30 ribu penggemar koi yang tersebar diseluruh Indonesia. Sedangkan peternak koi masih berjumlah ratusan. Namun Indonesia sementara ini hanya memiliki dua peternakan koi terbesar, yakni di Blitar dan Sukabumi.Dua daerah di Indonesia itu menurutnya merupakan importir ikan koi kedua terbesar setelah Jepang.
Di Blitar ada dua daerah yang dikenal sebagai penghasil koi. Yakni KecamatanTambakboyo dan Kecamatan Kota Blitar.Di Tambakboyo sendiri terdapat kurang lebih 100 anggota Club Budidaya Ikan Koi.Mashuri (69),adalah orang yangpertama kali yang memperkenalkan budi daya ikankoi kepada wargaTambakboyo, ia memulai budidaya ikan koi sejak 1982 hingga kini berkembang begitu besar.
Potensi Desa Tambakboyo Blitar sebagai sentra budi daya ikan koi memang sangat besar karena terdapat sumber air yang mengaliri kali-kali kecil di sekitar rumah dan sawah penduduk. Hasil budidaya ikan koi di Blitar menurut Mashuri sangat bagus dan tidakkalah dengan ikan koi dari Jepang. “Bahkan permintaan untuk ikan koi dari luar daerah seperti Jakarta, Kalimantan dan Medan cukuptinggi,” katanya.
Koi Sukabumi Masuk Luar negeri Sementara sejumlah pembudidaya ikan koi dari sentra produksi di Kab. Sukabumi kembali memperoleh peningkatan pesanan dari berbagai daerah. Menurut KetuaKelompok Usaha Mizumi Farm Sukabumi,H Asep Syamsul, di Cisaat, KabupatenSukabumi, peningkatan pesanan tersebut umumnya disebabkan kembalinya promosi yang dilakukan untuk mengangkat kembal iusaha ikan koi asal Sukabumi.“Saat ini sudah banyak pesanan dari pembeli maupun pebisnis, yang meminati indukan maupun ikan-ikan koi untuk dipelihara, di mana hobi memelihara ikan koi terindikasi kembali banyak menarik minat masyarakat, terutama di Bandung,” jelasnya.
Begitu juga Ikrar, salah seorangyang mendapat berkah dari bisnis koi,peluang bisnis ikan koi di Sukabumi saatini menurutnya cukup bagus. Bahkan salahsatunya koi hasil budidaya petani di kawasanCibaraja, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, tidak hanya mencapai pasar domestik saja, namun sudah merambah ke pasar luar negeri seperti Singapura dan Arab Saudi. Tak heran jika omset petani koi di daerah ini kini mengalami peningkatan.
Seperti pada umumnya peternak koi,melakukan sortir merupakan salah satu metode khas yang selalu ada di dalam bisnis Koi. Dimana setiap pembeli biasanya meminta untuk memilih ikan yang bermutu.Karena semakin baik kualitas koi yangdihasilkan, semakin tinggi pula harga koi yang ditawarkan.Butuh Support Pemerintah Meski begitu, Robby Iwan menyampaikan, peternak ikan koi diIndonesia sudah cukup ahli beternak koi.Tetapi, belum bisa menciptakan standar yang tinggi para penghobi koi. Mengapa demikian? Peternak koi Indonesia menurutnya masih malas mengikuti prosedur tinggi, seperti menjaga kualitas air, mengatasi virus,dan rendahnya pengawasan serta cara pemeliharan.Lebih lanjut Presiden Klub KOI sini mengatakan, sebetulnya pasar koi di Indonesia dan mancanegara ia katakan sangat terbuka luas. Pintu ekspor terbuka lebar dan tingkat permintaannya tinggi. Karena itulah para peternak koi Indonesia harusnya bisa melihat peluang emas tersebut. Namun begitu ia mengharapkan pemerintah turut serta berperan dari manajemen hingga permodalan, hal ini untuk meningkatkankualitas koi-koi Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar