Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Versi Teks One Piece Chapter 757
Judul: "Kartu AS"
Teks By admin KOPBI
Dataran tinggi istana kerajaan lantai 3. Hujaman bom Gladius ditahan oleh dinding pertahanan milik Bartolomeo, "Ini semua adalah bom yang baru saja kalian saksikan" Ucap Bartolomeo dengan pose pertahanannya, "Shield!!!"
Luffy yang berada disitu terkagum-kagum dengan kekuatan benteng pertahanan milik Bartolomeo, "Whoaaa! Kereeen!" Teriak Luffy
"Bartolomeo!!" Ucap Gladius yang kecewa terhadap Bartolomeo yang mampu menahan serangannya
"Flexible Shield!! Stairs!!!"
Dinding pertahanan milik Bartolomeo meliuk-liuk diudara dan membentuklah sebuah tangga panjang yang menjulang tinggi keatas. Luffy begitu terkesima dengan hal tersebut dan membuatnya berbintang-bintang, "Ohh!!!" Teriak Luffy senang
Bartolomeo pun tak kalah senang disanjung-sanjung oleh idolanya, "Luffy-senpai!!! Gunakan kesempatan ini untuk lari!!" Seru Bartolomeo dengan bicara manghadap belakang tanpa menghadap kearah Luffy. "Kenapa kau menghadap kesana bicaranya?" Tanya Cavendish kepada Bartolomeo
"Ini bantuan yang bagus!!!" Seru Luffy senang, "Terima kasih, kepala ayam!!" Ucap Luffy berterima kasih kepada Bartolomeo. Sementara Bartolomeo masih menghadap kebelakang membelakangi Luffy, "Luffy-senpai, kau terlalu baik!! Bagiku yang terlahir di dunia ini dan dapat melihatmu secara langsung, seharusnya aku yang berterima kasih!!" Ucap Bartolomeo dalam hati sambil menangis
"Kita akan gunakan ini untuk ke lantai 4!!! Ayo, Trafalgar!!" Seru Luffy mulai memanjat tangga buatan Bartolomeo sembari memangku Law dipundaknya, "Cepat!!" Ucap Law
Para mainan raksasa berniat menghalangi jalan Luffy dan Law, "Whoa!!" Teriak Luffy mulai diserang oleh para mainan raksasa. Dari belakang Kyros dengan cepat menebas kepala salah satu mainan raksasa, "Aku duluan!!!" Seru Kyros berlari mendahului Luffy dan Law. "Ah, tunggu aku, prajurit!!" Seru Luffy. Sementara Cavendish berusaha menahan beberapa mainan raksasa, "Akan kutahan mereka, cepat pergi, Topi Jerami!!!" Seru Cavendish menghadang laju para mainan raksasa yang berniat menangkap Luffy
"Cabbage!!" Ucap Luffy sembari menengok kearah belakang dimana Cavendish menahan para mainan raksasa. "Kuda yang kusayang dijatuhkan oleh mereka disini...!!!" Geram Cavendish karena kuda tunggangannya Farul tergeletak akibat kepalanya digigit oleh salah satu mainan raksasa, "Aku takkan pergi sebelum menyelesaikan ini dengan mereka!! Cepat pergi!!"
"Turn" Gladius mulai menembak kembali kearah Luffy, Robin memperingati Luffy, "Luffy, awas!"
Peluru yang ditembakan Gladius membesar dan menjadi peluru meriam yang siap menghadang laju Luffy. "Biarkan aku!!!" Teriak Bartolomeo menghadang tembakan Gladius dengan mengorbankan dirinya, "Woooo!"
Bartolomeo terkena ledakan tembakan dari Gladius. "Kemana perginya perisaimu?!" Seru Cavendish melihat Bartolomeo yang mengorbankan dirinya demi Luffy, "Hey, Bartolomeo!!" Seru Cavendish melihat Bartolomeo yang tergeletak tak berdaya. "Menggunakan banyak perisai ada batasannya... Aku sudah menggunakan semua perisaiku... Di tangga!!" Ujar Bartolomeo dengan wajah bersimbah darah, "Tapi ini sudah cukup!!"
"Bisa menolong Luffy-senpai, aku bisa mati tanpa penyesalan!!" Seru Bartolomeo. "Apa yang akan kulakukan bersamamu...!! Kita masih bisa bertarung bersama, sementara perisaimu muncul lagi, kuatkan dirimu!!" Seru Cavendish mengkhawatirkan Bartolomeo
Sementara salah satu mainan raksasa berniat memakan Bartolomeo yang sudah sekarat, "Boneka ini tidak cantik sama sekali!!!" Ucap Cavendish bersiap menyerang dengan pedang Durandal miliknya. Namun Robin lebih cepat mengantisipasinya dengan kekuatan tangannya yang menahan serangan si mainan raksasa, "Kau tahu apa yang kurasakan kepala ayam...!!" Ucap Robin. "Nico Robin!" Ucap Cavendish
"Kapten kita ini... Benar-benar pantas untuk mendapatkan pengorbanan kita untuk dia!!! Luffy akan selalu menjadi pemegang lencana kemenangan!!!" Ucap Robin
Terlihat juga para Gladiator dan yang lainnya bahu-membahu menghadapi para anak buah Doflamingo, mereka bersatu untuk membantu Luffy.
Robin dengan kekuatan tangan besarnya berhasil menghalau para mainan raksasa, "Grand Tree Arms!!"
"Takkan kubiarkan kau menyentuh Luffy!!!" Ucap Robin tegas. "Itu benar!!" Teriak Bartolomeo langsung bengkit kembali
---------- KOPBI ----------
Dressrosa-Acacia. Sabo vs Fujitora. Nampak terlihat para prajurit Angkatan Laut berlarian meninggalkan medan pertempuran antara Sabo dengan Admiral Fujitora, "Gahhhh!! Kita tak bisa mengejar Topi Jerami kalau begini!!!" Seru para prajurit Angkatan Laut berlarian. Tempat pertempuran keduanya benar-benar seperti neraka, seluruh kota terbakar.
"Orang yang aneh... Kubilang, bukankah kau menghadang Angkatan Laut disini...?" Ucap Fujitora. "Huff... Huff... Mau berapa lama kau bertingkah bodoh?" Tanya Sabo kepada Fujitora. "Kepalaku sakit...! Hehe... Kupikir aku tak bisa benar-benar buta sebagai pria muda, bisakah kau lebih sopan padaku...?" Ucap Fujitora
"Kata perlakuan yang beda tak ada dalam kamusku!!" Ucap Sabo. "Ucapanmu menakutkan sekali nak, jadi itu alasan kau menjadi no. 2 di pasukan Revolusi, bukan begitu?" Ujar Fujitora, "Heavy Blade!!!" Fujitora memberikan beban berat di area sekitar, "Fierce Tiger!!!"
"Serangan berat horisontal!?" Ucap Sabo dalam hati. Sabo melesat tajam kearah Fujitora.
"Itu benar!! Pasti akan membosankan tanpa kekuatan seperti ini!!"
"Apa sebenarnya yang diinginkan oleh orang ini?!!"
Tendangan api Sabo ditahan dengan pedang Fujitora
"Whoa!!"
"Siapa yang akan mendapatkan keberuntungan di ronde ini... Orang tua ini ingin bertaruh dengan kepalanya... Tapi jika kita kehilangan dadu sebelum papanya disiapkan... Maka ronde ini tidak akan terjadi." Ucap Fujitora
---------- KOPBI ----------
Lantai 4 Ladang Bunga. Tempat dimana Rebecca dan Diamante berada. "Aku tidak ingin bertarung!" Ucap Rebecca dalam hati. "Hey Hey, Rebecca!!!" Sapa Diamante kepada Rebecca, "Heeey! Kau kenapa lari? Kenapa tidak ingin bertarung? Mwahahahaha"
Rebecca mencoba kabur dari pertarungan dengan bersembunyi dan berlari dari rindangnya ladang bunga matahari. "Bukankah kau ini pendekar pedang?!! Bukankah kau datang untuk menghabisiku?!! Kau melakukan pertunjukan yang hebat di arena pertarungan banteng!! Tapi sekarang kau tidak ada harganya!!" Ucap Diamante sembari menyabetkan pedang panjangnya ke arah Rebecca bersembunyi, tebasan pedang Diamante mengenai bagian punggung Rebecca, "Eeeya!!"
Tebasan pedang Diamante membuat Rebecca tersungkur, Rebecca mengingat saat dulu Diamante menghabisi ibunya Scarlet dengan sebuah senapan, "Akan kuberitahu sebanyak yang ingin kau dengar. Orang yang membunuh ibumu Scarlet... Tidak lain adalah aku!!!"
Diamante menodongkan senapannya kearah Rebecca yang tengah tak berdaya, "Aku harus menghabisimu dengan senapan... Karena Scarlet... Juga mati dengan senapan...!!!" Tutur Diamante bersiap menembak Rebecca. Rebecca meneteskan air matanya, "Selamatkan aku...!!!" Ucap Rebecca dalam hati
"Tuan Prajurit!!!" Teriak Rebecca memanggil tuan prajurit. Tiba-tiba secepat kilat Kyros datang dan menebas tangan Diamante. "Guwah!!!" Erang Diamante terkena tebasan pedang besar Kyros. Diamante begitu terkejut dengan kedatangan Kyros, "Kyros!!!"
"Takkan kubiarkan kau mengambil keluargaku yang lain lagi!!!" Teriak Kyros kencang
Rebecca terkejut melihat seseorang yang berada dihadapannya, seorang ksatria berkaki satu yang telah menyelamatkannya. Rebecca mengingat sebuah monumen patung yang berada di dalam Colosseum, "Ini adalah pria dalam legenda. Pendekar pedang terkuat di arena pertarungan banteng" dan Rebecca mengingat saat tuan prajurit mainan membawa ibunya Scarlet yang telah tewas dibunuh oleh Diamante, "Aku tidak bisa melindunginya...!!"
Kenangan Rebecca satu-persatu muncul diingatannya bersama tuan mainan prajurit, "Ayah...!!"
Rebecca tak kuasa menahan air matanya. "Maaf, Rebecca. Sebagai mainan yang tidak memiliki masa depan... Satu-satunya hal yang bisa diajarkan padamu sebagai seorang ayah... Adalah bertempur!! Meskipun kau jelas-jelas seperti ibumu... Baik dan ramah...!! Tapi hari ini akan menjadi yang terakhir kalinya...!! Kau tidak akan perlu... Bertarung lagi selamanya...!" Ucap Kyros. "Yeah...!!" Jawab Rebecca menangis tersedu-sedu
"Apa maksudmu itu, Kyros..." Ucap Diamante. "Maksudnya aku akan membuat pilihan yang tegas denganmu hari ini!!!" Ucap Kyros
"Rebecca, kuncinya!!" Seru Luffy meminta kunci borgol Law. "Eh!?" Sentak Rebecca terkejut melihat Luffy dan Law menaiki sebuah tangga, "Cepat!! Berikan kuncinya padaku!!"
"Luffy!?" Ucap Rebecca terkejut melihat kedatangan Luffy sembari menyeka air matanya. Borgol Law pun akhirnya terlepas dan dengan cepat Law menebas mainan raksasa yang mengejarnya. Sementara Diamante geram dibuatnya, "Kalian!!!
"Akhirnya bebas juga...!!" Ucap Law lega. "Law!!! Topi Jerami!!!" Seru Diamante geram. "Akhirnya kita sampai!! Minggo seharusnya ada dilantai 4 disini, kan!!" Ucap Luffy sembari memegang kunci borgol Law. "Apa aku bisa menyerahkan Doflamingo pada kalian berdua!?" Ucap Kyros
"Tentu saja!!!"
Bersambung...
Judul: "Kartu AS"
Teks By admin KOPBI
Dataran tinggi istana kerajaan lantai 3. Hujaman bom Gladius ditahan oleh dinding pertahanan milik Bartolomeo, "Ini semua adalah bom yang baru saja kalian saksikan" Ucap Bartolomeo dengan pose pertahanannya, "Shield!!!"
Luffy yang berada disitu terkagum-kagum dengan kekuatan benteng pertahanan milik Bartolomeo, "Whoaaa! Kereeen!" Teriak Luffy
"Bartolomeo!!" Ucap Gladius yang kecewa terhadap Bartolomeo yang mampu menahan serangannya
"Flexible Shield!! Stairs!!!"
Dinding pertahanan milik Bartolomeo meliuk-liuk diudara dan membentuklah sebuah tangga panjang yang menjulang tinggi keatas. Luffy begitu terkesima dengan hal tersebut dan membuatnya berbintang-bintang, "Ohh!!!" Teriak Luffy senang
Bartolomeo pun tak kalah senang disanjung-sanjung oleh idolanya, "Luffy-senpai!!! Gunakan kesempatan ini untuk lari!!" Seru Bartolomeo dengan bicara manghadap belakang tanpa menghadap kearah Luffy. "Kenapa kau menghadap kesana bicaranya?" Tanya Cavendish kepada Bartolomeo
"Ini bantuan yang bagus!!!" Seru Luffy senang, "Terima kasih, kepala ayam!!" Ucap Luffy berterima kasih kepada Bartolomeo. Sementara Bartolomeo masih menghadap kebelakang membelakangi Luffy, "Luffy-senpai, kau terlalu baik!! Bagiku yang terlahir di dunia ini dan dapat melihatmu secara langsung, seharusnya aku yang berterima kasih!!" Ucap Bartolomeo dalam hati sambil menangis
"Kita akan gunakan ini untuk ke lantai 4!!! Ayo, Trafalgar!!" Seru Luffy mulai memanjat tangga buatan Bartolomeo sembari memangku Law dipundaknya, "Cepat!!" Ucap Law
Para mainan raksasa berniat menghalangi jalan Luffy dan Law, "Whoa!!" Teriak Luffy mulai diserang oleh para mainan raksasa. Dari belakang Kyros dengan cepat menebas kepala salah satu mainan raksasa, "Aku duluan!!!" Seru Kyros berlari mendahului Luffy dan Law. "Ah, tunggu aku, prajurit!!" Seru Luffy. Sementara Cavendish berusaha menahan beberapa mainan raksasa, "Akan kutahan mereka, cepat pergi, Topi Jerami!!!" Seru Cavendish menghadang laju para mainan raksasa yang berniat menangkap Luffy
"Cabbage!!" Ucap Luffy sembari menengok kearah belakang dimana Cavendish menahan para mainan raksasa. "Kuda yang kusayang dijatuhkan oleh mereka disini...!!!" Geram Cavendish karena kuda tunggangannya Farul tergeletak akibat kepalanya digigit oleh salah satu mainan raksasa, "Aku takkan pergi sebelum menyelesaikan ini dengan mereka!! Cepat pergi!!"
"Turn" Gladius mulai menembak kembali kearah Luffy, Robin memperingati Luffy, "Luffy, awas!"
Peluru yang ditembakan Gladius membesar dan menjadi peluru meriam yang siap menghadang laju Luffy. "Biarkan aku!!!" Teriak Bartolomeo menghadang tembakan Gladius dengan mengorbankan dirinya, "Woooo!"
Bartolomeo terkena ledakan tembakan dari Gladius. "Kemana perginya perisaimu?!" Seru Cavendish melihat Bartolomeo yang mengorbankan dirinya demi Luffy, "Hey, Bartolomeo!!" Seru Cavendish melihat Bartolomeo yang tergeletak tak berdaya. "Menggunakan banyak perisai ada batasannya... Aku sudah menggunakan semua perisaiku... Di tangga!!" Ujar Bartolomeo dengan wajah bersimbah darah, "Tapi ini sudah cukup!!"
"Bisa menolong Luffy-senpai, aku bisa mati tanpa penyesalan!!" Seru Bartolomeo. "Apa yang akan kulakukan bersamamu...!! Kita masih bisa bertarung bersama, sementara perisaimu muncul lagi, kuatkan dirimu!!" Seru Cavendish mengkhawatirkan Bartolomeo
Sementara salah satu mainan raksasa berniat memakan Bartolomeo yang sudah sekarat, "Boneka ini tidak cantik sama sekali!!!" Ucap Cavendish bersiap menyerang dengan pedang Durandal miliknya. Namun Robin lebih cepat mengantisipasinya dengan kekuatan tangannya yang menahan serangan si mainan raksasa, "Kau tahu apa yang kurasakan kepala ayam...!!" Ucap Robin. "Nico Robin!" Ucap Cavendish
"Kapten kita ini... Benar-benar pantas untuk mendapatkan pengorbanan kita untuk dia!!! Luffy akan selalu menjadi pemegang lencana kemenangan!!!" Ucap Robin
Terlihat juga para Gladiator dan yang lainnya bahu-membahu menghadapi para anak buah Doflamingo, mereka bersatu untuk membantu Luffy.
Robin dengan kekuatan tangan besarnya berhasil menghalau para mainan raksasa, "Grand Tree Arms!!"
"Takkan kubiarkan kau menyentuh Luffy!!!" Ucap Robin tegas. "Itu benar!!" Teriak Bartolomeo langsung bengkit kembali
---------- KOPBI ----------
Dressrosa-Acacia. Sabo vs Fujitora. Nampak terlihat para prajurit Angkatan Laut berlarian meninggalkan medan pertempuran antara Sabo dengan Admiral Fujitora, "Gahhhh!! Kita tak bisa mengejar Topi Jerami kalau begini!!!" Seru para prajurit Angkatan Laut berlarian. Tempat pertempuran keduanya benar-benar seperti neraka, seluruh kota terbakar.
"Orang yang aneh... Kubilang, bukankah kau menghadang Angkatan Laut disini...?" Ucap Fujitora. "Huff... Huff... Mau berapa lama kau bertingkah bodoh?" Tanya Sabo kepada Fujitora. "Kepalaku sakit...! Hehe... Kupikir aku tak bisa benar-benar buta sebagai pria muda, bisakah kau lebih sopan padaku...?" Ucap Fujitora
"Kata perlakuan yang beda tak ada dalam kamusku!!" Ucap Sabo. "Ucapanmu menakutkan sekali nak, jadi itu alasan kau menjadi no. 2 di pasukan Revolusi, bukan begitu?" Ujar Fujitora, "Heavy Blade!!!" Fujitora memberikan beban berat di area sekitar, "Fierce Tiger!!!"
"Serangan berat horisontal!?" Ucap Sabo dalam hati. Sabo melesat tajam kearah Fujitora.
"Itu benar!! Pasti akan membosankan tanpa kekuatan seperti ini!!"
"Apa sebenarnya yang diinginkan oleh orang ini?!!"
Tendangan api Sabo ditahan dengan pedang Fujitora
"Whoa!!"
"Siapa yang akan mendapatkan keberuntungan di ronde ini... Orang tua ini ingin bertaruh dengan kepalanya... Tapi jika kita kehilangan dadu sebelum papanya disiapkan... Maka ronde ini tidak akan terjadi." Ucap Fujitora
---------- KOPBI ----------
Lantai 4 Ladang Bunga. Tempat dimana Rebecca dan Diamante berada. "Aku tidak ingin bertarung!" Ucap Rebecca dalam hati. "Hey Hey, Rebecca!!!" Sapa Diamante kepada Rebecca, "Heeey! Kau kenapa lari? Kenapa tidak ingin bertarung? Mwahahahaha"
Rebecca mencoba kabur dari pertarungan dengan bersembunyi dan berlari dari rindangnya ladang bunga matahari. "Bukankah kau ini pendekar pedang?!! Bukankah kau datang untuk menghabisiku?!! Kau melakukan pertunjukan yang hebat di arena pertarungan banteng!! Tapi sekarang kau tidak ada harganya!!" Ucap Diamante sembari menyabetkan pedang panjangnya ke arah Rebecca bersembunyi, tebasan pedang Diamante mengenai bagian punggung Rebecca, "Eeeya!!"
Tebasan pedang Diamante membuat Rebecca tersungkur, Rebecca mengingat saat dulu Diamante menghabisi ibunya Scarlet dengan sebuah senapan, "Akan kuberitahu sebanyak yang ingin kau dengar. Orang yang membunuh ibumu Scarlet... Tidak lain adalah aku!!!"
Diamante menodongkan senapannya kearah Rebecca yang tengah tak berdaya, "Aku harus menghabisimu dengan senapan... Karena Scarlet... Juga mati dengan senapan...!!!" Tutur Diamante bersiap menembak Rebecca. Rebecca meneteskan air matanya, "Selamatkan aku...!!!" Ucap Rebecca dalam hati
"Tuan Prajurit!!!" Teriak Rebecca memanggil tuan prajurit. Tiba-tiba secepat kilat Kyros datang dan menebas tangan Diamante. "Guwah!!!" Erang Diamante terkena tebasan pedang besar Kyros. Diamante begitu terkejut dengan kedatangan Kyros, "Kyros!!!"
"Takkan kubiarkan kau mengambil keluargaku yang lain lagi!!!" Teriak Kyros kencang
Rebecca terkejut melihat seseorang yang berada dihadapannya, seorang ksatria berkaki satu yang telah menyelamatkannya. Rebecca mengingat sebuah monumen patung yang berada di dalam Colosseum, "Ini adalah pria dalam legenda. Pendekar pedang terkuat di arena pertarungan banteng" dan Rebecca mengingat saat tuan prajurit mainan membawa ibunya Scarlet yang telah tewas dibunuh oleh Diamante, "Aku tidak bisa melindunginya...!!"
Kenangan Rebecca satu-persatu muncul diingatannya bersama tuan mainan prajurit, "Ayah...!!"
Rebecca tak kuasa menahan air matanya. "Maaf, Rebecca. Sebagai mainan yang tidak memiliki masa depan... Satu-satunya hal yang bisa diajarkan padamu sebagai seorang ayah... Adalah bertempur!! Meskipun kau jelas-jelas seperti ibumu... Baik dan ramah...!! Tapi hari ini akan menjadi yang terakhir kalinya...!! Kau tidak akan perlu... Bertarung lagi selamanya...!" Ucap Kyros. "Yeah...!!" Jawab Rebecca menangis tersedu-sedu
"Apa maksudmu itu, Kyros..." Ucap Diamante. "Maksudnya aku akan membuat pilihan yang tegas denganmu hari ini!!!" Ucap Kyros
"Rebecca, kuncinya!!" Seru Luffy meminta kunci borgol Law. "Eh!?" Sentak Rebecca terkejut melihat Luffy dan Law menaiki sebuah tangga, "Cepat!! Berikan kuncinya padaku!!"
"Luffy!?" Ucap Rebecca terkejut melihat kedatangan Luffy sembari menyeka air matanya. Borgol Law pun akhirnya terlepas dan dengan cepat Law menebas mainan raksasa yang mengejarnya. Sementara Diamante geram dibuatnya, "Kalian!!!
"Akhirnya bebas juga...!!" Ucap Law lega. "Law!!! Topi Jerami!!!" Seru Diamante geram. "Akhirnya kita sampai!! Minggo seharusnya ada dilantai 4 disini, kan!!" Ucap Luffy sembari memegang kunci borgol Law. "Apa aku bisa menyerahkan Doflamingo pada kalian berdua!?" Ucap Kyros
"Tentu saja!!!"
Bersambung...
maaf kopas dari Komik One Piece Bahasa Indonesia , untuk lebih seru kunjungi di facebook saja berikut link nya https://www.facebook.com/pages/Komik-One-Piece-Bahasa-Indonesia/252119323069?fref=ts
0 komentar:
Posting Komentar