Warta Bola | Portal Berita Terpercaya
Siapa yang tidak kenal dengan chamelon (Chamaeleonidae) atau yang lebih dikenal dengan bunglon? Semuanya pasti tahu hewan yang sangat pandai merubah warna kulitnya ini. Hewan yang tersebar dari dataran Afrika hingga Eropa dan Asia ini memiliki lebih dari 120 spesies lain. Dan yang paling umum kita temui adalah chamelon atau chamaeleo yang ditemukan di dataran Mediterania.
Chamelon atau yang dikenal dengan nama Bunglon (Foto: ist)
Chamelon adalah mahluk arboreal, yang menghabiskan banyak waktunya di atas pohon. Mereka hanya akan turun dari pohon ketika mencari mangsa dan bertelur saja. Seperti kerabatnya, iguana, chameleon juga membutuhkan matahari dan air untuk membantu proses metabolism pencernaan mereka.
Untuk berburu mangsa chamelon, mempunyai senjata alami yang sangat berbahaya bagi mangsanya yaitu lidahnya yang memiliki percepatan lima kali lebih besar daripada sebuah jet tempur. Inidibuktikan dari hasil penelitian dua peneliti dari Belanda, Jurriaan de Groot dariUniversitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah chameleon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film inimenunjukkan bahwa ujung lidah chameleon mengalami percepatan 50 g (g = konstantagravitasi) yang melebihi percepatan sebuah jet tempur.
Chamelon (Foto: ist)
Selain memiliki lidah yang kuat dan cepat, chameleon juga sangat piawai merubah warna kulitnya untuk meniru lingkungan di sekitarnya. Ada yang hanya dapat berubah warna dari coklat ke hijau dan sebaliknya. Namun banyak juga yang memiliki banyak koleksi warna menakjubkan di tubuhnya.Tentunya selain alat untuk mengelabui mangsanya, juga untuk melindungi dirinya dari incaran predator. Biasanya perubahan warna pada chameleon akibat rangsangan seperti cahaya temperature juga emosi. Ini disebabkan oleh pigmen unik yang ada pada lapisan kulit chamelon.
Namun menurut Nasional Geographic ada beberapa penyebab chameleon merubah warna kulitnya seperti sinar matahari, ketika chameleon tersebut berjemur di bawah sinar matahari maka mereka akan merubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat. Namun ketika suhu berubah menjadi dingin maka mereka berubah warna menjadi agak gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas.
Selain itu mood juga berperan dalam perubahan warna chamelon, jika ada chamelon yang ditantang maka chamelon yang lainnya akan berubah menjadi merah kekuningan begitu juga ketika menarik perhatian lawan jenisnya maka chameleon akan merubah kulitnya menjadi ungu, biru atau kemerahan.
Chamelon (Foto: ist)
Dan tidak mungkin chameleon dapat merubah kulitnya tanpa memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan, di bawah terdapat dua lapisan yang mengadung pigmen merah dan kuning (chromatophores), di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat seperti yang dimiliki manusia.
Chamelon memiliki tubuh yang pipih lateral berbasis. Fitur fisik utama pada chameleon adalah bahwa mereka seperti memiliki hiasan selain warna yang natural dan tajam, memiliki puncak, duri dan tanduk dan mata yang menonjol. Mata mereka memiliki kualitas yang unik, yaitu bahwa mereka dapat memutar 360°. Dalam arti bahwa sementara satu mata melihat ke depan, yang lain bisa melihat ke arah lain secara bersamaan.
Chamelon (Foto: ist)
Ini membantu mereka untuk tetap waspada di lingkungan mereka dan menyadari bahaya yang mengancam. Kemampuan mereka diketahui sebagai kemampuan terbaik mereka, dan sering disebut dengan teropong alam. Chamelon juga memiliki satu jari kaki, yang dapat ditemukan di sisi kakinya. Jari ini bertindak seperti jepitan, dan membantu mereka untuk mengenali cabang-cabang pohon tempat mereka bertengger dengan kuku yang tajam membantu mereka untuk berpegangan dan naik ke permukaan pohon. Chamelon dewasa berganti kulit mereka setiap 4-5 bulan.
0 komentar:
Posting Komentar