Senin, 20 Oktober 2014



Warta Bola Portal Berita Terpercaya



CARA
MEMBUAT BOKASHI

LATAR
BELAKANG

Kerusakan
lahan pertanian akibat penggunaan pupuk kimia yang telah mencapai titik jenuh
sehingga berdampak pada produktivitas pertanian. Dan meningkatkan kadar keasaman tanah yg tinggi

Untuk mengembalikan tingkat
kesuburan tanah maka digunakan bahan-bahan organik/alami. Bahan organik dalam
hal ini digunakan sebagai pupuk menggantikan pupuk kimia yang telah memberi
kontribusi pada kerusakan struktur tanah.

BOKASHI

Bokashi
adalah kompos yang salah satu bahan penyusunnya menggunakan PROBACTER 27 pertanian (effectif microorganism).

Kata Bokashi


berasal dari bahasa Jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organik yang
sudah diuraikan (difermentasikan). Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
kepanjangan dari ‘’bahan organik kaya nutrisi’’.

MENGAPA
BOKASHI
??

Bokashi Memiliki


keunggulan diantaranya :

a)Dapat memperbaiki struktur tanah;

b) Memiliki kandungan unsur mikro dan makro yang lengkap;

c)Ramah lingkungan;

d)Murah dan mudah didapat bahkan dibuat sendiri;


e)Mampu menyerapdan menampung air lebih lama dibanding pupuk kimia;

f)Membantu meningkatkan jumlah mikroorganisme pada


media tanam, sehingga dapat meningkatkan unsur hara tanaman

BAHAN
MEMBUAT BOKASHI :

1)Jerami 200 kg;

2)Pupuk kandang/kotoran hewan 100 kg;

3)Sekam atau serbuk gergaji 10 kg;

4)Dedak/katul 10 kg;

5)PROBACTER27 200 – 250 ml;

6)Gula pasir 20 sendok makan;atau bisa  diganti  dengan  tetes tebu

7)Air secukupnya (±20 liter)

Jumlah
bahan yang diperlukan dapat disesuaikan dengan banyaknya bokashi yang akan
dibuat

CARA
MEMBUAT BOKASHI :

1)Cacah jerami untuk memudahkan proses penguraian/fermentasi. Jika menggunakan pupuk kandang bersihkan dari sampah organik seperti ranting,
tongkol jagung dan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses
penguraian/fermentasi.;

2)Campurkan bahan tambahan berupa sekam atau serbuk


gergaji dan katul, aduk hingga rata;

3) Buat larutan dari PROBACTER 27 pertanian, gula pasir/tetes  tebu  dan


air, aduk hingga rata;

4)Campurkan larutan secara merata di bahan yang telah


disiapkan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik. Pastikan pada
saat mencampur tidak ada cairan yang mengalir terbuang. Ini bisa dilakukan
dengan cara menuang larutan sedikit demi sedikit atau menggunakan gembor. 5)Rapikan dalam bentuk gundukan,


tingginya 20 cm sampai dengan 1 meter; 6)Tutup gundukan menggunakan plastik,
karung atau kain terpal. Adonan tidak boleh terkena sinar matahari atau hujan
langsung; 7)Aduk (bolak-balik) satu kali setiap hari, dengan membalik bahan
sedemikian rupa sehingga lapisan bagian bawah menjadi berada dibagian atas, dan
sebaliknya. Hal ini dilakukan agar suhu pada bahan tidak terlalu panas, pada
saat proses fermentasi suhu dapat meningkat mencapai 50o C; 8)Rapikan
dan tutup kembali.

Proses
fermentasi memerlukan waktu sekitar 8 sampai 15 hari. Bokashi yang sudah jadi
memiliki ciri gembur, dingin dan sudah tidak mengeluarkan bau.

PENGGUNAAN
BOKASHI

Bokashi
biasanya digunakan dengan cara ditaburkan di lahan yang telah selesai
dicangkul. Dosis yang digunakan sekitar 5 sampai 6 gengggaman tangan untuk
setiap meter perseginya. Untuk tanah sawah dan lahan kering 3 – 5 per hektar.
Pada tanaman dalam pot bisa diberikan sekitar 2 – 4 genggaman tangan.
Penggunaan bokashi secara berlebih juga tidak menimbulkan kekhawatiran karena
tidak memiliki dampak negatif terhadap tanaman.



0 komentar: