Senin, 01 September 2014

Warta Bola | Portal Berita Terpercaya

Perling Kumbang, Taman Monas, Jakarta Pusat © Boas Emmanuel

Asian Glossy Starling

Aplonis panayensis (Scopoli, 1786)
Camperling, Keling (Jawa), Brling, Kembang (Sumatera), Geuri, Kalolojang (Sunda), Lilin, Perling (Melayu)

Deskripsi

Sedang (20 cm), berwarna hitam berkilap. Mirip Perling kecil, bedanya: ukuran lebih besar dan warna kepala hijau berkilau (bukan keunguan). Burung remaja berwarna kuning tua, bercoret hitam pada bagian bawah, bercoretan coklat dan hitam pada bagian atas.
Iris merah; paruh dan kaki hitam.

Suara

Deringan khas “ciuw” dan”tcirr“.


Persebaran dan Ras

Burung penetap dengan pergerakan lokal. Terdiri atas 14 sub-spesies, denga daerah persebaran:
Global dan ras: India timur, Asia tenggara, Filipina, dan Semenanjung Malaysia
  • affinis (Blyth, 1846): India timur laut (Assam selatan), Bangladesh dan Myanmar barat daya.
  • tytleri (Hume, 1873): Kep. Coco (ujung selatan Myanmar), Kep. Andaman, dan Nicobars utara (Car Nicobar).
  • albiris (Abdulali, 1967): Nicobars tengah dan selatan.
Lokal dan ras: Sunda besar dan sulawesi.
  • strigata (Horsfield, 1821): Myanmar selatan (Tenasserim), Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera (termasuk sebagian besar pulau-pulau satelitnya), Jawa dan Kalimantan barat.
  • altirostris (Salvadori, 1887): SimeluĂ«, Kep. Banyak dan P. Nias (ujung barat laut Sumatera).
  • leptorrhyncha (Stresemann, 1913); P. Pini, di utara kep. Batu (ujung barat Sumatera).
  • pachistorhina (Oberholser, 1912): Kep. Batu (kecuali Pini) dan Kep. Mentawai (ujung barat Sumatrea).
  • enganensis (Salvadori, 1892): P. Enggano, ujung barat daya Sumatera.
  • heterochlora (Oberholser, 1917): Kep. Anamba dan Kep. Natuna, antara Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.
  • panayensis (Scopoli, 1786): Kep. Filipina dan  Sulawesi utara.
  • sanghirensis (Salvadori, 1876): Kep. Talaud dan Sangihe, Siau, Ruang, Tahulandang dan Biaro (ujung timur laut Sulawesi).
  • eustathis (Oberholser, 1926): Kalimantan timur.
  • alipodis (Oberholser, 1926): Panjang, Maratau dan Derawan, di ujung timur Kalimantan.
  • gusti (Stresemann, 1913):  Bali.
Tempat hidup dan Kebiasaan

Mudah dijumpai di beberapa tempat secara terpencar pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1200 mdpl. Hidup dalam kelompok yang ribut; beristirahat, makan dan bersarang bersama. Memakan buah-buahan (pepaya, pisang, mangga, buah ara) juga memakan nektar, serangga, laba-laba dan siput di pepohonan dan semak-semak. Sering mengunjungi daerah terbuka di dekat hutan (termasuk perkebunan kelapa), juga desa dan kota.

Bersarang di lubang pohon, tajuk palem dan pada rumpun paku epifit yang menempel pada percabangan pohon. Pada sarang yang berbentuk lubang, hanya sedikit menggunakan material sarang; sarang biasa tersusun dari rerumputan dan sampah (misal kertas). Berbiak sepanjang tahun, puncak perbiakan bulan Maret-Juni. Jumlah telur 3, berwarna biru dengan bercak coklat gelap.

Status

Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: -
Perlindungan: -

0 komentar: